HIMAPA 2009

Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING

Dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal mengenai bimbingan konseling, tujuan utama pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.

KEANEKARAGAMAN HAYATI: Pelestarian Spesies Langka Anne Maczulak, Ph.D

Studi Keanekaragaman menggabungkan berbagai ilmu biologi dengan ilmu-ilmu sosial, etika, dan filsafat. Mungkin keanekaragaman hayati akan dilindungi hanya dengan memahami gambaran besar dari tempat hidup di alam semesta.

Konsepsi Demokrasi Dalam Pendidikan

Pandangan Dewey mencerminkan teori evolusi dan kepercayaannya pada kapasitas manusia dalam kemajuan moral dan lingkungan masyarakat, khusunya malalui pendidikan.

Terinspirasi Oleh Teknologi, Dijalankan Oleh Pedagogik

Laporan ini menyoroti isu-isu utama untuk memfasilitasi pemahaman tentang bagaimana pendekatan sistemik untuk inovasi sekolah berbasis teknologi dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan berkualitas untuk semua orang bersamaan dengan mempromosikan sistem pendidikan yang lebih setara dan efektif.

Rabu, 27 Juli 2011

Asas-Asas Bimbingan Konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri.
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali. Adapun asas-asas bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut.

1. Asas Kerahasiaan yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin. Jika asas ini benar-benar dilaksanakan oleh konselior, maka konselor akan mendapatkan kepercayaan dari semua pihak dan mereka akan memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling.

2. Asas Kesukarelaan yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya, tanpa ada paksaan atau dengan penuh keikhlasan. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

3. Asas Keterbukaan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan.

4. Asas Kegiatan yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.


5. Asas Kemandirian yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dan tidak tergantung pada orang lain. Ciri-ciri pokok individu telah mandiri antara lain.

a) Mengenal diri sendiri dan lingkungannya,
b) Mampu mengambil keputusan untuk dan oleh dirinya sendiri,
c) Mengarahkan diri sesuai keputusan tersebut,
d) serta mewujudkan diri sendiri secara optimal sesuai potensi, minat, dan kemempuan yang dimiliinya.
Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.

6. Asas Kekinian yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.

7. Asas Kedinamisan yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

9. Asas Kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas Keahlian yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.\

11. Asas Alih Tangan Kasus yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Senin, 25 Juli 2011

Secondhand Serenade_Stranger

Turn Around
Turn Around and fix your eye in my direction
So there is a connection
I can’t speak
I can’t make a sound to somehow capture your attention
I’m staring at perfection
Take a look at me so you can see
How beautiful you are

You call me a stranger
You say I’m a danger
But all these thoughts are leaving you tonight
I’m broke and abandoned
You are an angel
Making all my dreams come true tonight

I’m confident
But I can’t pretend I wasn’t terrified to meet you
I knew you could see right through me
I saw my life flash right before my very eyes
And I knew just what we’d turn into
I was hopeing that you could see
Take a look at me so you can see

You call me a stranger
You say I’m a danger
But all these thoughts are leaving you tonight
I’m broke and abandoned
You are an angel
Making all my dreams come true tonight

You are an angel
Making all my dreams come true tonight

Take a look at me so you can see
How beautiful you are
[x4]

Your beauty seems so far away
I’d have to write a thousand songs to make you comprehend how beautiful you are

I know that I can’t make you stay
But I would give my final breathe to make you understand how beautiful you are
Understand how beautiful you are

You call me a stranger
You say I’m a danger
But all these thoughts are leaving you tonight
I’m broke and abandoned
You are an angel
Making all my dreams come true tonight

You call me a stranger
You say I’m a danger
You call me a stranger

Minggu, 24 Juli 2011

Tugas Meridta Rumil

SUSU FORMULA UNTUK BALITA YANG MENGANDUNG BAKTERI

Melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini yaitu maraknya susu formula untuk balita yang mengandung bakteri. Hal ini tentunya meresahkan masyarakan khususnya bagi ibu - ibu yang mempunyai balita, karena salah satu yang harus diperhatikan pada perkembangan dan pertumbuhan anak adalah kebutuhan gizinya, terutama bagi balita. Hal ini tentu sebuah berita buruk yang mengejutkan kita, bagaimana mungkin susu formula dan makanan bayi yang telah melalui uji baik dari pabrik maupun uji secara berkala dari Depkes dapat tercemar oleh Bakteri. Seperti diketahui,usia balita adalah usia yang penting dalam tumbuh kembang anak. Sehingga, kebutuhan gizi balita harus benar-benar diperhatikan.
Susu Formula Bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi.Susu formula berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Oleh karena itu komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati. Berhembusnya isu tentang adanya susu formula bagi anak yang mengandung bakteri, seperti pemberitaan di media belakangan ini, telah membuat resah masyarakat. Mereka merasa was-was dengan susu formula yang diberikan sebagai nutrisi kepada anaknya, karena hingga saat ini, janji pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk merilis secara resmi nama-nama susu yang mengandung bakteri itu belum dilakukan.
Manfaat Pemberian Susu Formula bagi bayi yaitu kepuasan yang lebih lama bagi bayi karna formula susu sapi yang di buat dari susu sapi lebih sulit dicerna dari pada ASI, dan endapan besar sehingga meningalkan rasa kenyang pada bayi yang lebih lama. Susu Formula Bayi adalah susu yang jumlah kalori, vitamin dan mineral harus sesuai, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencapai tumbuh kembang yang optimal. Penggunaan merek susu formula yang sesuai usia anak selama tidak menimbulkan gangguan fungsi tubuh adalah susu yang terbaik untuk anak bila gangguan saluran cerna anak baik dan tidak terganggu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang ibu dalam memberikan susu formula kepada balitanya. Salah satunya yaitu ibu harus memperhatikan tanggal kadaluarsa pada kemasan susu, Pastikan kemasan susu dalam kodisi baik, tidak penyok dan tidak berkarat. kemudian juga cara mengolahnya, Cara mengolah yang baik bisa memperkecil risiko terinfeksi bakteri tersebut. Untuk pemerintah, hendaknya memberitahu produk susu formula yang tercemar bakteri, sehingga masyarakat dapat memilih susu formula yang terbaik untuk balitanya.
“Salah satu kebahagiaan seorang ibu adalah ketika melihat anaknya dapat tersenyum dan tumbuh dengan sehat”.

Selasa, 05 Juli 2011

Semangat

Ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 2 orang anaknya bernama budi dan ayu. Menjelang liburan sekolah, sang ayah mengajak keluarganya untuk bertamasya dengan perjalanan laut. Si ayah berkata "Mam,budi,ayu, bagaimana liburan sekolah ini, kita pergi tamasya di perjalanan laut?". Karena mendengar ajakan dari si ayah, anggota keluarga itu bersuka cita dan dengan semangat mereka menjawab "Perjalanan laut?? Wah asiikkkkk!!". Wajah-wajah kegembiraan mulai tampak dari raut wajah keluarga tersebut. Sinar-sinar kegembiraan menyinari hati dan pikiran mereka.

Libur sekolah sudah mulai tiba, sang ayah telah memesan tiket perjalan tour dari sebuah agen perjalanan. Dan akhirnya mereka pun dijemput oleh pihak tour travelnya, dan mereka pun menuju pelabuhan untuk memulai perjalanan tamasyanya. Diperjalanan mereka sangat bersuka cita. Tidak ada raut muka bermasam selama perjalanan itu. Semua bernyanyi dan tertawa dengan perasaan lega. Sang ayah merasa gembira karena pekerjaan selama ini, dan juga gembira karena bisa bertamasya dengan keluarganya. Begitu pula sang Ibu dan anak-anaknya yang juga senang bisa bertamasya dengan keluarga. Setelah sampai di pelabuhan, mereka pun masuk ke dalam kapal pesiar itu dan siap untuk bertamasya.

Kapal pesiar pun sudah mulai beranjak dari pelabuhan menuju perairan luas. Kapal itu berjalan menghalau deburan ombak kecil dan melewati hembusan angin dingin laut tersebut. Setelah sampai di pertengahan laut tersebut, tiba-tiba cuaca mulai berubah menjadi tidak bersahabat. Angin berhembus dengan kencang dan deburan ombak pun berlomba-lomba menuju kapal tersebut. Karena kapal tersebut tidak kuat menahan tekanan tersebut, akhirnya kapal itu menjadi karam di tengah laut. Keluarga itu menjadi panik karena kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba. Sang ayah memberi aba-aba kepada anggota keluarganya itu untuk saling berpegangan tangan. Anggota keluarga pun saling berpegangan tangan. Dan tanpa disangka, kapal itu semakin lama semakin tenggelam.

Kejadian itu membuat orang merasa bahwa tidak akan selamat. Tetapi sang Ayah dengan penuh semangat dan rasa sayang terhadap keluarganya, berusaha sekuat tenaga untuk menolong anggota keluarganya. Ibu dan 2 anak itu sudah mulai masuk ke air, dan si ayah pun dengan sekuat tenaga berenag ke arah si ibu dan kedua anaknya itu. Dengan susah payah si ayah menolong mereka. Padahal si ayah sendiri kaki dan tangannya sudah tergores pecahan kapal dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tetapi ayah selalu berusaha dan berusaha untuk menahan sakit demi keluarganya. Si ayah berpikiran untuk rela mati demi keluarganya. Akhirnya mereka pun selamat karena ada patroli laut. Dan mereka pun di bawa ke daratan dan menuju rumah sakit.

Dari cerita diatas dapat kita ambil maknanya bahwa pengorbanan sangat diperlukan dalam hidup. Tentu pengorbanan itu didukung dengan semangat yang kuat dan tentu saja dengan cinta kasih. Seperti halnya orang yang tadinya kaya raya. Hal ini digambarkan dari cerita di awal perjalanan tamasya keluarga tersebut. Mereka bersuka cita dengan kekayaannya itu. Tapi di perjalanan kehidupan ini, halangan pasti datang terjadi. Orang bisa kehilangan hartanya. Tetapi, kalau dengan kehilangan harta tersebut dan kita tetap semangat denga kita juga kaya mental, maka hal tersebut dapat bangkit lagi. Seperti keluarga yang hampir mati tenggelam tersebut.

Sabtu, 21 Mei 2011

Rasionil Bimbingan Dan Konseling Berdasarkan Tinjauan Konstitusional Dan Konseptual

A.Landasankonstitusional
Pemerintahmelalui UU no 20 th 2003 tentangpendidikannasionalmenegaskanpentingnyabimbingankonseling yang tersiratdalammaknapendidikandalampasal 1 ayat (1) yang berbunyi “Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajardan proses pembelajaran agar pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmuliasertaketrampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadannegara”. Selainitu, DepartemenPendidiikanjugamengeluarkanpetunjukpelaksanaanbimbingankonseling di sekolah (1994).
B. LandasanKonseptual
1. LandasanFilosofis
Landasanfilosofismerupakanlandasan yang dapatmemberikanarahandanpemahamankhususnyabagikonsrlordalammelaksanakansetiapkegiatanbimbingandankonseling yang lebihbisadipertanggungjawabkansecaralogis, etis, maupunestetis. Dari berbagaialiranfilsafat yang ada, parapenulis Barat, (Viktor Frankl, Patterson, Alblaster&Lukes, Thompson & Rudolph, dalamPrayitno, 2003)telahmendiskripsikantentanghakikatmanusiasebagaiberikut :
• Manusiaadalahmakhlukrasional yang mampuberfikirdanmempergunakanilmuuntukmeningkatkanperkembangandirinya.
• Manusiadapatbelajarmengatasimasalah-masalah yang dihadapinyaapabiladiaberusahamemanfaatkankemampuan-kemampuan yang adapadadirinya.
• Manusiaberusahaterus-menerusmemperkembangkandanmenjadikandirinyasendirikhususnyamelaluipendidikan.
• Manusiadilahirkandenganpotensiuntukmenjadibaikdanburukdanhidupberartiupayauntukmewujudkankebaikandanmenghindarkanatausetidak-tidaknyamengontrolkeburukan.
• Manusiamemilikidimensifisik, psikologisdan spiritual yang harusdikajisecaramendalam.
• Manusiaakanmenjalanitugas-tugaskehidupannyadankebahagiaanmanusiaterwujudmelaluipemenuhantugas-tugaskehidupannyasendiri.
• Manusiaadalahunikdalamartimanusiaitumengarahkankehidupannyasendiri.
• Manusiaadalahbebasmerdekadalamberbagaiketerbatasannyauntukmembuatpilihan-pilihan yang menyangkutperikehidupannyasendiri. Kebebasaninimemungkinkanmanusiaberubahdanmenentukansiapasebenarnyadirimanusiaituadanakanmenjadiapamanusiaitu.
• Manusiapadahakikatnyapositif, yang padasetiapsaatdandalamsuasanaapapun, manusiaberadadalamkeadaanterbaikuntukmenjadisadardanberkemampuanuntukmelakukansesuatu.
Denganmemahamihakikatmanusiatersebutmakasetiapupayabimbingandankonselingdiharapkantidakmenyimpangdarihakikattentangmanusiaitusendiri.Seorangkonselordalamberinteraksidengankliennyaharusmampumelihatdanmemperlakukankliennyasebagaisosokutuhmanusiadenganberbagaidimensinya
2. LandasanPsikologis
LandasanPsikologismerupakanlandasan yang diberikanpemahamanbagikonselortentangperilakuindividu yang menjadisasaranlayanan (klien).Untukkepentinganbimbingandankonseling, beberapakajianpsikologi yang perludikuasaiadalah :
a. Motif danMotivasi
Motif danmotivasiberkenaandengandorongan yang menggerakkanseseorangberperilakubaik motif primer yaitu motif yang didasariolehkebutuhanasli yang dimilikiolehindividusemenjakdialahir, seperti : rasa lapar, bernafasdansejenisnyamaupun motif sekunder yang terbentukdarihasilbelajar, sepertirekreasi, memperolehpengetahuanatauketerampilantertentudansejenisnya.
b. PembawaandanLingkungan
Pembawaandanlingkunganberkenaandenganfaktor-faktor yang membentukdanmempengaruhiperilakuindividu.Pembawaanyaitusegalasesuatu yang dibawasejaklahirdanmerupakanhasildariketurunan, yang mencakupaspekpsiko-fisik, sepertistrukturotot, warnakulit, golongandarah, bakat, kecerdasan, atauciri-ciri-kepribadiantertentu.Pembawaanpadadasarnyabersifatpotensial yang perludikembangkandanuntukmengoptimalkandanmewujudkannyabergantungpadalingkungandimanaindividuituberada.Pembawaandanlingkungansetiapindividuakanberbeda-beda.

Rabu, 23 Maret 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu tersebut mencakup tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan, untuk disesuaikan dengan program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua unsur standar nasional pendidikan, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjangpendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI, SKL, dan panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP H. Isriati Semarang

Tujuan penyusunan Kurikulum SMP H. Isriati Semarang ini adalah sebagai berikut :

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

6. Sebagai kerangka dasar yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan kurikulum pada SMP H. Isriati Semarang.

7. Memberi arah yang jelas dalam pelaksanaan kurikulum pada tingkat H. Isriati Semarang..

8. Untuk mengetahui dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki sekolah

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia

2. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

6. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan Antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara proporsional.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMP H. Isriati.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II

TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yakni meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

" CERDAS, TERAMPIL, BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA "

INDIKATOR VISI

· Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan

· Terwujudnya proses pembelajaran CTL yang efektif

· Terwujudnya tenaga kependidikan yang berkualitas dan berwawasan

· Terwujudnya siswa yang unggul dalam multi kompetensi

· Terwujudnya lembaga yang bermutu dalam manajemen sekolah

· Mampu dan terampil memahami dan menerapkan konsep pendidikan agama serta unggul dalam aktifitas keagamaan

· Terampil dalam pengoperasian computer

C. Misi Sekolah

1. Mempelajari dan mengkaji ilmu pengetahuan yang selalu didasari Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah serta taat kepada Rosul-Nya .

2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif clan efisien.

3. Meiaksanakan pembelajaran yang penuh keseimbangan antara aspek moral dan intelektual

4. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

D. Tujuan Sekolah

Secara khusus sesuai dengan visi dan misi sekolah bertujuan pada akhir tahun pelajaran 2010 – 2011 sekolah mengantarkan siswa didik untuk :

1. Memperoleh Kenaikan rata – rata nilai menjadi 7,30

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3. Meraih kejuaraan dalam bidang olah raga Karate tingkat Nasional

4. Meraih kejuaraan dalam bidang Pramuka

5. Melestarikan budaya daerah melalui muatan lokal Bahasa Jawa

6. menjadikan siswa memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup di sekitarnya mencakup kebersihan, keindahan, dan keamanan

7. Memiliki jiwa kebersamaan dalam setiap kegiatan dengan melibatkan seluruh warga sekolah

8. Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan melaksanakan ibadah sesuai

9. Sekolah memiliki standar proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan model belajar tuntas untuk semua mata pelajaran.

10. Sekolah mengembangkan pengelolaan sarana, prasarana, bahan ajar, dan sumber belajar yang sesuai dengan standar nasional pendidikan

11. Sekolah mengembangkan Program Peningkatan Kompetensi Guru

12. Sekolah melaksanakan pengelolaan administrasi sekolah dengan baik.

13. Sekolah dapat melahirkan siswa yang mampu berkomunikasi dalam 2 bahasa (B.Inggris dan Arab)

14. Sekolah dapat menghasilkan 90% lulusan siswa yang mempunyai hafalan Juz Amma dan Qs Yaasin.

15. Mewujudkan sekolah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang akademik ataupun non akademik di tingkat regional, nasional dan internasional

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Adapun cakupan kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut.:

Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika dan budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

  1. Kewarganegaraan dan Kepribadian: Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
  2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri.

3. Estetika, Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

4. Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan, untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seks bebas,kecanduan narkoba, HIV/AIDS.

Struktur Kurikulum SMP H. Isriati

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII

VIII

IX

  1. Mata Pelajaran

  1. Pendidikan Agama Islam

a. Al Quran

2

2

2

b. Fiqih

2

2

2

c. Sejarah Kebudayaan Islam

2

2

2

d. Aqidah akhlaq

2

2

2

e. Tafsir Hadits

2

2

2

  1. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

  1. Bahasa Indonesia

4

4

4

  1. Bahasa Inggris

4

4

4

  1. Matematika

6

6

4

  1. Ilmu Pengetahuan Alam

4

4

8

  1. Ilmu Pengetahuan Sosial

4

4

4

  1. Seni Budaya

2

2

2

  1. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

2

2

2

  1. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

2

  1. Muatan Lokal :

a. Bahasa Jawa

2

2

2

b. Bahasa Arab

2

2

2

  1. Pengembangan Diri

2 *)

2 *)

2 *)

JUMLAH

46

46

46

2*) Ekuivalen 2 jam Pembelajaran

B . Muatan Kurikulum

1. Tujuan dan Ruang Lingkup tiap mata pelajaran sebagai berikut mata pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu pembelajaran berpedoman pada struktur kurikulum di atas.

a. Pendidikan Agama

Meliputi: Agama Islam

Tujuan: Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing.

b. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Tujuan: Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.

c. Bahasa Indonesia

Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ipteks.

d. Bahasa Inggris

Tujuan: Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi.

e. Matematika

Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan ipteks.

f. Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan ipteks.

g. Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan: Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat, dan memiliki keterampilan hidup secara mandiri.

h. Seni Budaya

Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater

Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran, dan keterampilan dalam bidang olahraga, serta menanamkan rasa sportivitas, tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri pada siswa.

j. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

Meliputi: Elektronika, Teknologi Informasi, dan Komunikasi

Tujuan: Memberikan keterampilan di bidang teknologi informatika dan keterampilan elektronika yang sesuai dengan bakat dan minat siswa.

2 . Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/ atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal yang dipilih SMP H. Isriati adalah:

a. Bahasa Jawa

Tujuan : Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan mendukung bahasa persatuan serta Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagi khazanah budaya dan intelektual menusia Indonesia.

b. Bahasa Arab

Mengembangkan kompetensi bahasa Arab dengan baik sehingga memudahkan dalam memahami Al Qur’an dan kecakapan berkomunikasi dalam bahasa Arab

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan :

a. Bidang Sains dan Teknologi

Bidang sains dan teknologi ini dikembangkan dan diberikan kepada siswa guna mempersiapkan siswa untuk selalu bisa mengikuti perkembangan IPTEK. Dalam hal ini ditekankan pada penguasaan sains modern yaitu :

Ø Penguasaan Bahasa Inggris

Dalam hal ini di sekolah diberikan pelajaran tambahan English Conversation.

Ø Teknologi Komputer Berbasis Internet

Ø Matematika dan Bahasa Inggris

Untuk mata pelajaran ini diberikan pelajaran tambahan di sore hari. Kegiatan dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa mata pelajaran ini memiliki tingkat kesukaran yang cukup tinggi dan diproyeksikan SMP H. Isriati dapat mengikuti kejuaraan – kejuaraan dibidang Matematika dan Bahasa Inggris di tingkat regional maupun nasional.

b. Bidang Keagaamaan

Untuk memenuhi visi, dan misi maka SMP H. Isriati menyelenggarakan program pendidikan keagamaan dengan materi pokok:

1. Baca Tulis AI Quran

2. Pemahaman Al quran dan Hadits Nabi SAW.

3. Aqidah Akhlak

4. Fiqh

5. Sejarah Kebudayaan Islam

6. Praktik Ibadah

Hafalan Juz Amma, Qs Yasiin dan Quran Surat Pendek lainya

. c. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat mengembangkan potensi,bakat dan daya kreasinya sehingga perkembangannya dapat optimal.

Adapun bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMP H. Isriati antara lain :

a. Seni Musik meliputi :

1. Vocal Group

2. Solo Organ

3. Gitar

4. Biola

5. Group Band Sekolah

b. Seni Islami

1. Seni Baca Al Quran

2. Rebana/ Qosidah

3. Musik Islami

c. Seni Budaya

1. Tari

d. Bidang Kepemimpinan

1. PRAMUKA

2. PASKIBRA

e. Bidang Olahraga

1. Basket

2. Sepak Bola

3. Bola Volli

4. Karate

f. Komputer

1. Video Editing

2. Desain Grafis

Mekanisme pelaksanaan

a) Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dengan dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

b) Jadwal Kegiatan

No

Nama kegiatan

Hari

Waktu

1.

Ekstra Kurikuler Pilihan:

a. Musik ( Biola )

b. Basket

c. Seni Tari

d. Seni Baca Al Quran

e. Karate

f. Video Editing

g. English Conversation

Senin

13.50 - 14.50

2.

Baca Tulis Al Quran

Selasa

13.50 - 14.50

3.

Matematika / Bahasa Inggris

Rabu

13.50 - 14.50

4.

Ekstrakurikuler Pilihan :

a. Musik ( Vocal )

b. Volley

c. Futsal

d. Rebana

e. Khitobah / Pidato

f. Desain Grafis

g. PASKIBRA

h. Tenis Meja

Kamis

13.50 - 14.50

5.

Pramuka

Sabtu

11.30 – 12.10

Adapun Jadwal rinci terlampir.

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 36 jam, ditambah kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0 persen – 50 persen dari waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Penambahan alokasi waktu pada beberapa mata pelajaran ( Penambahan Mata Pelajaran ) pada stuktur kurikkulum SMP H. Isriati Semarang khususnya pendidikan agama Islam dimaksudkan agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk mendalami Pendidikan Agama Islam .

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0–100 persen. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 persen. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam Penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini adalah tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK).

Komponen

KKM

VII

VIII

IX

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al Quran

70

70

70

b. Fiqih

70

70

70

c. Sejarah Kebudayaan Islam

70

70

70

d. Aqidah akhlaq

70

70

70

e. Tafsir Hadits

70

70

70

2. Pendidikan Kewarganegaraan

70

70

70

3. Bahasa Indonesia

75

75

75

4. Bahasa Inggris

75

75

75

5. Matematika

75

75

75

6. Ilmu Pengetahuan Alam

75

75

75

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

75

75

75

8. Seni Budaya

70

70

70

9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

70

70

70

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

75

75

75

11. Muatan Lokal :

a. Bahasa Jawa

65

65

65

b. Bahasa Arab

70

70

70

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat, antara lain sebagai berikut :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.

b. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang diikuti.

c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada semester yang diikuti.

Sesuai dengan ketentuan PP No. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus setelah memenuhi persyaratan, antara lain :

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. lulus ujian nasional.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP H. Isriati juga memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik, dan vokasional melalui kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri khususnya dibidang teknologi computer..

Adapun implementasinya diwujudkan dalam bentuk sertifikasi siswa di akhir jenjang pelajaran ( Kelas IX ) yang bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Komputer untuk materi Microsoft Office dan Internet.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Kurikulum SMP H. Isriati telah memprogramkan pengembangan pendidikan berbasis

keunggulan lokal dan global, yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,teknologi informasi dan komunikasi, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Program tersebut termasuk bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diselenggarakan dengan mengikuti kalender akademik pendidikan setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggun efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

No

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

1

Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk pembelajaran efektif

2

Jeda Tengah Semester

Maksimum 2 minggu

1 minggu setiap semester

3

Jeda Antar semester

Maksimum 2 minggu

Antar semester 1 dan 2

4

Libur Akhir tahun Pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal pelajaran

5

Hari Libur Keagamaan

2 – 4 minggu

6

Hari Libur Umum

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan peraturan pemerintah

7

Hari Libur Khusus

Maksimum 3 minggu

8

Kegiatan Khusus Sekolah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk acara perlombaan yang mengundang tamu dari luar.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Mentri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapka hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajarn sesui dengan tuntutan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalm 1 tahun pelajaran adalah 255 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

7. Jam pelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 46 jam pelajaran dengan alokasi 40 menit per jam pelajaran. Jumlah jam pembelajaran efektif selama satu tahun untuk kelas VII, VIII dan IX.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kalender Pendidikan SMP H. Isriati diatur sebagaimana terlampir.

BAB V

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP H. Isriati pada awal tahun pelajaran 2010-2011, maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajarn mengajar telah dimiliki oleh SMP H. Isriati dengan mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006, maka SMP H. Isriati telah menetapkan KTSP pada semua tingkatan pada tahun pelajaran 2010-2011.

Besar harapan kami, semoga KTSP SMP H. Isriati ini memenuhi standar pengelolaan sekolah sehingga kami pengembangan sekolah ini dapat berjalan dengan baik. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru, karyawan maupun para siswa serta peran serta orang tuan dan masyarakat.

Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan, sehingga penyusunan KTSP ini dapat berlangsung dengan baik. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini dapat membantu sekolah sebagai sarana untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa..